pelajaran soal emosi

Tidak mudah ternyata untuk selalu berpikiran baik

dalam segala waktu pada setiap orang.

Hari ini saya kembali diingatkan untuk itu.

Perasaan kecewa, yang harus dibenturkan pada situasi yang mudah untuk menyulut kembali perasaan kecewa itu.

Saya mencoba untuk berhadapan dengannya, yaitu

Langkah pertama:

Saya berpikir untuk melihat sisi baik dari orang akan membantu saya untuk dapat menghilangkan rasa ‘eneg’ ini (positive thinking, positive mindset)

Dia itu baik loh…lihatlah bahwa dia baik.

Baik..baik..baik….

Seperti mantra, kata itu coba saya paksakan dalam pikiran,

baik..baik..baik…

baik…baik..baik…

tapi…tidak. Tidak membantu.

e-mosi

Pengaruh teknologi yang berkembang begitu cepat kadang-kadang membuat kita terlempar dari kesadaran
dan hanyut di dalamnya tanpa merasa perlu untuk berjuang berenang ke tepi untuk duduk sebentar
merenungkannya.

….
Saya terenyuh, kala ada teman yang berbincang seperti ini:
“Gue enakan sekarang kontak-kontakan ma bini gw pake BBM aja, lagian jatuhnya murah banget…”
Lanjutnya lagi “Daripada nelpon, buang-buang pulsa, sayang juga layanan gratisannya!”

*Terenyuh disini bukan berarti sedih karena saya belum bisa BBM-an juga hahahaha….